Sabtu

Keris Blambangan dan Aspek yang Mempengaruhinya



Blambangan sebagai daerah otonom
Bukti autentiknya adalah Prasasti Gunung Butak 1294 M, menyebutkan perjanjian antara Raden Wijaya sebagai pendiri Majapahit dengan Arya Wiraraja yang telah banyak membantu dalam mendirikan kerajaan Majapahit bahwa "pulau Jawa akan dibagi menjadi dua bagian dan masing-masing mendapat sebagian".
Dalam perjanjian itu Arya Wiraraja diberi kekuasaan atas wilayah Lumajang Utara, Lumajang Selatan dan Tigang Juru yang semua itu menjadi wilayah yang dikenal dengan Blambangan. Arya Wiraraja sebagai adipati pertama. (C. Lekkerkerker, 1923:220).

- 16 tahun Arya Wiraraja memerintah Blambangan kemudian digantikan oleh Arya Nambi (1311-1331 M); di Majapahit, juga terjadi pergantian kekuasaan Raden Wijaya kepada anaknya, Jayanegara.

- Jayanegara, tidak seperti ayahnya, ia melakukan penindasan dan menyengsarakan rakyat.

- Oleh karena itu 1316 M, Arya Nambi menyerang Jayanegara, serentetan peristiwa yang kemudian berulang terus menerus menjadi pertarungan antara penguasa pusat dan penguasa Blambangan.

- Hubungan Blambangan-Majapahit keruh ketika Bhre Wirabumi, anak Hayam Wuruk dari selir, bertahta di Blambangan (1364-1406 M) menentang pusat, perang Paregreg meletus. Namun Bhre Wirabhumi terbunuh pada 1328 Saka (1406 M) oleh prajurit pusat pimpinan Wikramawardhana.

Blambangan dan pengaruh luar
- Haagerdal (1995:106-107) dan Beatty (2001:17) menyebut bahwa Blambangan menjadi tempat pengungsian bangsawan dan cendekiawan Majapahit yang melarikan diri karena Majapahit juga semakin tak menentu, mereka mendekati Bali untuk membangun aliansi.

Pengaruh budaya Mataram Islam
- Pada tahun 1639 M, Mataram di Jawa Tengah berhasil menaklukkan Blambangan; rakyat Blambangan banyak yang terbunuh dan dibuang. (G.D.E. Haal, seperti yang dikutip Anderson, 1982; 75).

- Dibawah kekuasaan Mataram inilah penduduk Blambangan mulai masuk Islam, namun tidak terjadi pergeseran struktur sosial dan kebudayaan, oleh karena kuatnya adat Blambangan (suku/wong Using) yang terus dipertahankan.

Keris Blambangan dan pengaruh jamannya
Keris Blambangan mengalami tiga (pengaruh) jamannya :
- Keris Blambangan dalam pengaruh Majapahit.

- Keris Blambangan dalam pengaruh Mataram dan Madura, karena Blambangan saling membahu dengan Madura dimana merasa sehati dalam pemberontakan Trunojojo (melawan Amangkurat).

- Keris Blambangan dalam pengaruh Bali, ketika jaman keemasan Dalem Waturenggong yang makmur, dan kerajaan Gelgel meluas ke Blambangan, Lombok, dan Sumbawa. Dalam bidang seni dan kesusastraan mencapai puncak keemasan.

Adanya indikasi terpengaruh Bali
Pada saat Dalem Ngulesir menjadi raja, pusat pemerintahan dipindahkan dari Samprangan ke Gelgel (Sweca Pura).
Dalem Ketut Semara Kepakisan pada tahun Saka 1305 (1383 M) adalah satu-satunya raja dari Dinasti Kepakisan yang sempat menghadap Raja Sri Hayam Wuruk di Majapahit. Beliau mendapat hadiah keris Ki Durga Dungkul (wilut), Ki Bengawan Canggu kemudian Ki Sudamala keris ini masih disimpan di Puri Karang Asem berbentuk relief berserat sanak.
Dalem Ketut Semara Kepakisan dalam perjalanannya singgah lama di Blambangan sebelum kembali.

Keris Blambangan dan ciri-cirinya
Menurut buku kuno : Gonjo sebit rontal; gandik agak pendek dan miring (doyong); Sogokan pendek dangkal (cekak); Luwes walau tidak rengkol luknya.

Analisa dari realita sejarah:
1. Keris Blambangan era Majapahit, Tidak berbeda jauh dengan tangguh Majapahit, empu yang tercatat a.n: empu Bramakedali, Kekep, Luwuk, Kebolungan, Ki Pitrang/Rambang dan Jaka Sura (anak Pitrang). Ada catatan bahwa karya empu Pitrang paling tersohor, biasanya bilahnya gilig (wuwung), pamornya nyekrak (miring) dan bentuknya luwes, luknya rengkol sedang.

2. Era keris Blambangan dalam pengaruh Mataram dan Madura. Ciri-cirinya jika memakai sogokan agak lurus dan dangkal, luk pertama tinggi, sering luknya datar. Besi dan pamornya menyerupai bahan besi keris Tuban, grenengnya seperti keris Madura, secara keseluruhan seperti Mataram, mungkin keris Blambangan menjadi patron keris Mataram, atau sebaliknya, bedanya pada ukuran bilahnya lebih panjang (corok). Jika bergandik naga, biasanya naga primitif.
3. Era keris Blambangan dalam pengaruh keris Bali. Ciri-cirinya mirip keris Bali, namun bahan besi dan pamornya seperti bahan keris Jawa dan penampilannya tidak licin seperti keris Bali. Pamornya mirip bahan pamor tangguh Tuban, grenengnya seperti greneng Majapahit, namun rincikan lain seperti kembang kacang dan lambe gajah seperti ciri keris Bali.
Akan kemanakah keris kamardikan gaya Blambangan?
Para pelestari keris sering ingin mencari gaya spesifik kedaerahannya, namun keris tangguh Blambangan berdiri dalam berbagai pengaruh kekuasaan masa itu. Hal ini menjadi tantangan bagi pelestariannya.

Namun ada hal yang perlu dipertimbangkan pula adalah bahwa keris dalam kenyataannya memiliki nilai non-bendawi yang harus diperhatikan dan dilestarikan.

Selain menciptakan keris unggul dalam segi bentuknya, sebagai artefak budaya perlu dipahami adanya 7 (tujuh) aspek nilai non-bendawi keris yang harus dilestarikan :

1. Kesejarahan; 2. Fungsi Sosial; 3. Tradisi; 4. Filosofi; 5. Mistik/magis; 6. Seni/kesenirupaan; 7. Teknologi

Aspek Kesejarahan
Secara ilmiah, keris selalu berkaitan dengan artefak budaya seperti relief pada candi, misal candi Sukuh, Penataran, Borobudur dll,
Kata kris telah tertulis dalam Prasasti Rukam, Prasasti Dakuwu dll,
Keris ditemui dalam buku sejarah, BABAD, kisah-kisah Legenda, buku-buku Padhuwungan dll.

Sudut pandang pelestarian keris kamardikan dapat mencari sumber dari aspek kesejarahannya.

Aspek Fungsi Sosial
Awalnya sebagai senjata tikam, untuk perang campuh satu lawan satu.
Bergeser menjadi jimat/piyandel/pusaka yang menjadi keyakinan.
Karena campur tangan raja (kekuasaan), keris berfungsi sebagai penanda status sosial, kepangkatan, penggolongan profesi dll.
Keris sebagai pelengkap busana.
Cinderamata persahabatan antar kerajaan.

Keris Kamardikan perlu dicari kemanfaatannya pula

Sekarang sebagai pelengkap busana, keris semakin dibutuhkan oleh karena kesadaran terhadap budaya dan jati diri bangsa.

Aspek Tradisi
Adanya tradisi pemberian keris kepada menantu lelaki yang disebut “kancing gelung”.
Sebagai legitimasi estafet pelimpahan kekuasaan. (Misal keris Kyai Joko Piturun, Kyai Plered di keraton MATARAM).
Tradisi menjamas pusaka di bulan Suro atau Maulud dan kirab pusaka.
Tradisi membangkitkan kembali kekuatan (tuah) keris seperti upacara ‘Sidhikara Pusaka’ dan Pasupati/Tumpak landep (di Bali).

Perlunya melestarikan tradisi perkerisan dalam memberi bobot budaya pada keris kamardikan.

Aspek Filosofi
Adanya ungkapan : “curigo manjing warangka, warangka manjing curigo”, filosofi menunggaling kawula Gusti.
Makna bentuk bilah (dapur) dan makna motif pamor sebagai pengharapan dapat tercapainya suatu tujuan.
Adanya penandaan dari empu untuk menuangkan pesan tertentu (semiotik).

Keris kamardikan harus memiliki konsep dan filosofi yang argumentatif

Motif Pamor memiliki makna sebagai pengharapan dapat tercapainya suatu tujuan.

Aspek Mistik/Magis
Karena kekaguman manusia saat itu, terhadap penemuan teknologi besi yang dianggap sebagai ‘inspirasi dewa’ dan prosesi pembuatan dengan diiringi upacara–upacara.
Pengagungan terhadap profesi para empu (panday wsi) berlanjut karena para Ksatrya dan Raja membutuhkan senjata ampuh, dan para empu dianggap sakti.
Pengagungan ini melahirkan budaya spiritual ketika peristiwa-peristiwa gaib bersentuhan dalam masyarakatnya.

Proses penciptaan keris kamardikan
perlu adanya ritual atau penyertaan do’a yang bertujuan untuk kebaikan manusia.

Aspek Seni/Kesenirupaan
Bentuk keris yang a-simetri dan unik, tiada duanya di dunia.
Nilai harmoni yang sanggup dimuati oleh “kebutuhan teknomik”, keris dibuat condong dan berluk untuk memaksimalkan fungsinya sebagai senjata tikam.
Keris merupakan media ekspresi yang dituangkan dalam bentuk bilah (dapur), motif-motif pamor, rancang bangun dan variasinya, serta kelengkapan sarung dan asesorinya sebagai media seni.

Seni keris kamardikan harus kreatif untuk konteks kontemporer, dan harus tepat pakem jika dalam konteks konvensional (mutrani keris tangguh tua).
Dhapur keris merupakan media ekspresi yang dapat dituangkan dalam bentuk-bentuk bilah (dapur).

Aspek Teknologi
Terdapat banyak hal yang menjadi kekaguman para peneliti asing, misalnya :
- Pengadaan material (bahan dari meteor jatuh).
- Teknik tempa penyatuan logam heterogen secara hand-made yang merupakan metallurgy kuno sebagai unggulan yang tiada duanya.
- Teknologi kuno ’pengerasan’ (karburasi/nyepuh) besi low carbon menjadi high carbon yang keras/tajam tampaknya memiliki kekayaan variasi teknik dan rahasia yang belum diketahui secara teknologi modern. (Prof. Dr. Mardjono Siswosuwarno - ITB).

Perlu pengadaan material bermutu, serta penjiwaan yang dalam dan sakral, walau telah menggunakan modernisasi peralatan.

Dengan semangat membara, tulus dan sadar budaya. Pelestarian akan berlanjut hingga anak cucu kita, keris sebagai warisan budaya adiluhung bangsa Nusantara, tidak lagi dikawatirkan punah.
 



1 komentar:

  1. Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
    sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
    kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
    Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
    1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
    melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
    dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
    saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
    kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
    penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
    dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
    minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
    buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
    Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
    sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
    agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
    saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
    jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau

    BalasHapus

Pages

Popular Posts